Selasa, 15 Juli 2014

Ramadhan ini

Allohumma sholiala sayyidina muhammadinil fatih limaa ughliqo walkhootimi limaa sabaqonaa syiril haqqi bil haqqi wal hadi illa syirotikal mustaqiim, wa allaa allihi haqqo qodrihi wamikdaarihil adziim.

Semoga Allah senantiasa membukakan semua pintu tentang kebaikan. Mencucurkan kasih sayang-Nya. Menyelimuti kita dari segala marabahaya. Dalam kesempatan, setiap helaan nafas penuh harap ditaburi keberkahan-Nya, dipayungi ridho-Nya di bulan nan suci mulia, bulan yang ditunggu-tunggu, bulan yang lebih baik dari seribu bulan, yakni Bulan Ramadhan yang merupakan momentum peningkatan kebaikan bagi
orang-orang yang bertaqwa dan ladang amal bagi orang-orang
shaleh, yang memanfaatkan kesempatan sekecil apapun itu bernafas, terus menerus memperbaiki diri setiap harinya. Menjadi pribadi yang tak ingin menyia-nyiakan waktu sedetikpun untuk mencapai surga-Mu.
Bulan Ramadhan dibagi tiga fase: 1) Fase
pertama, sepuluh hari awal Ramadhan sebagai fase rahmat, 2) Fase kedua sepuluh di tengahnya sebagai fase maghfirah dan 3)  Fase ketiga sepuluh akhirnya sebagai fase pembebasan dari api neraka. Sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat
Salman Al Farisi: "Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat,
pertengahannya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”
Dari ummul mukminin, Aisyah r.a  menceritakan tentang kondisi Nabi
Muhammad SAW, ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan:
"Beliau jika memasuki sepuluh hari terkahir Ramadhan, mengencangkan
ikat pinggang, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya."

Karena sepuluh terkahir merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada
penutupannnya atau akhirnya. Rasulullah saw. berdo’a:
“Ya Allah, jadikan sebaik-baik umurku adalah penghujungnya. Dan jadikan sebaik-baik amalku adalah pamungkasnya. Dan jadikan sebaik-baik hari-hariku adalah hari di mana saya berjumpa dengan-Mu Kelak."

Selasa, 08 Juli 2014

Menunggu waktu kuliah.

Siapapun itu, mereka temanku. Kamu, kamu, iya kamu juga, dia, dia, dan dia juga.

Tak harus menerima apa adanya.

Orang yang kita sukai suatu saat akan meninggalkan kita demi orang yang dia sayangi, orang yang kita sayangi pun suatu saat akan pergi untuk orang yang dia cintai. Namun jangan salah, dari suka bisa timbul sayang yang menciptakan kenyamanan hingga tumbuhlah cinta. Maka, selalu lah kita jaga mahligai cinta, siramlah agar ia tumbuh subur dalam hati ini jangan pernah sedikitpun kita nodai jagalah dari hama-hama pengganggu dan perusak. Jangan lengah!
Kita tak harus melulu menerima dia orang yang kita cinta apa adanya, tidak. Jika ada yang kita tak sukai dari sikap dia yang negatif apa kita harus menerimanya dengan apa adanya dia? Kita boleh merubahnya sedikit menjadi lebih baik. Menjadi apa yang kita suka. Itu tak salah bagi saya, asalkan tetap dalam koridor agama, negara dan budaya.

Minggu, 06 Juli 2014

Orang ketiga itu...

Tatapan mu merasuk sukma ku,
oh.. betapa trgodanya aku, tapi sejenak buram hingga nyaris tak terlihat, gelap oleh sorot mata kepicikannya.
Senyum yang kau ukir untuk ku menjadikan indah hidup ini,
oh.. aku terpesona, tapi sejenak hancur berantakan hingga berkeping-keping oleh cibirannya.
Suara indah mu sayup-sayup masih terngiang ditelingaku mengalunkan nada indah, tenang
oh.. aku terbius aku terbuai aku inginkan kamu, tapi sejenak ocehannya membuat semua ini bising tak berirama tak bernada tak bernyawa dan tak ingin ku dengarkan omongan busuknya itu
Tuhan, aku yakin akan rencana indah-Mu itu, tak ada wanita yang lebih indah dan sempurna selain Bidadari Surga-Mu, ingatkan aku akan hal itu dan sadarkan dia akan semua ini, aku coba tuk bersandar dengan tenang. 

Apapun itu, sakit dan bahagia hanya untuk dikenang.

bersama..
berdua saling manja..
kebersamaan yang entah akan terulang kembali atau tidak, ditemani 3 mentari dan 2 rembulan dengan alunan sayup-sayup kata cinta berbaur dengan tetesan embun yang hidupkankan nirwana..
sekali lagi ku tulis, " entah karena hembusan angin malam yang mengalunkan melodi indah teriring dirimu yang menghampiri ku, atau mungkin karena rembulan yang sinarnya semakin redup dan menjauh hingga enyah dari pelupuk mata.."
tak ada yang sia-sia di dunia ini...
setiap air mataku yang menetes karnamu telah kau hapus dengan belaian lembut mu, tatapan mu mengisi pandanganku yang kian hampa, aku terbangun, aku beranjak dari jurang kenistaan..
semua bisa menerimaku berada di sudut hidup mu, tapi entah dengan dirinya, aku bahagia, aku bahagia, ya... aku bahagia walaupun pada akhirnya hanya untuk dikenang.

pembawa kabar baik

Airmata ini menetes dalam kesendirian, tapi senyuman pun terukir dalam kesepiannya.
Tak dapat ku bedakan antara bahagia dan terluka, entah apalah yang ku rasakan?
Bahagia ku dengan ini dibalik terlukanya aku karena itu, semua alur telah bergaris pasti setiap cerita akan berakhir patri.
Memang, memang sulit tuk membuka pintu hati yang nyaris lapuk termakan kegalauan masa.
Saat itu, ketika semua rasa berlalu lalang tanpa rambu, satu peluit memperingatkan ku membangunkan ku lantas menyebrangkan ku pada lajur yang lebih baik, menyelamatkan dan memberikan kenyamanan.
Dia mengetuk pintu yang kasat oleh sesuatu, dangan gemetarnya gulana ku coba membuka meski tetap dalam diamnya.
Namun kini seolah ingin ku berteriak dalam bisuku, ingin ku meraba walau sempat ku mati rasa, ingin ku menatap meski jarak pandang buram.
Aku gapai dalam hati yang sejujurnya masih terkulai.
Ingin aku bisikan aku cinta kamu dalam bisingnya kehidupan. 

Suatu kenyataan.

Tak perlu ku tunggu mentari keluar dari ufuk timur karena ia akan muncul dengan sendirinya. Hukum alam yang menceritakan semua diciptakan dengan aturannya masing-masing, sudah memiliki tempatnya masing-masing dengan kadar yang tak kurang dan tak lebih. Tak bisa ku tahan hujan yang turun membasahi tanah tandus. Tak bisa ku taburkan bintang-bintang untuk menghiasi langit kelam. Begitu pun hati tak bisa dibuka suka duka tak bisa diterka, tak perlu mnunggu mentari terbit tak usah menahan hujan turun tak juga harus memaksakan diri menghiasi langit dengan bintang-bintang, jangan ditunggu jangan dicari tapi dinikmati, setiap detiknya setiap titiknya. Sungguh semua warna dalam pelangi bila diputar yang tersirat adalah putih, kembali pada hati yang suci dengan keikhlasannya. bagaimanapun masa lalunya, bisalah ia kembali ke jalan-Nya, mungkinlah ia membersihkan hatinya meski tak seputih awan cerah.

Malaikat pun meng-amin-kan do'anya

Di bawah sinar lampu 5 watt dengan rabunnya, redup, redduuuupp sekali.
"Meskipun sinar redup yang menyinariku seredup ini, namun aku berharap, masa depanku tak sesuram sinar ini. Andaikan ayah masih ada...."
Miris sekali gadis kecil itu bergumam sambil meneteskn airmata
Malaikat yang menyaksikan adegan ini langsung mengangkat kedua tanganny seraya mendo'akan gadis kecil seorang yatim ini
"Tapi aku akan berusaha untuk membahagiakan ibu dan semua yang menyayangiku dengan keikhlasannya, trutama kakak-kakak ku.."
Dengan tulus malaikat mengaminkan do'a nya.
June 3, 2011 at 6:32pm

Membuka kembali akun facebook yang dulu, yang sudah nyaris tak pernah saya buka. Flashback, tentang apa yang sudah terjadi beberapa tahun silam. teringat kembali akan perjuangan kakak laki-lakiku, dengan segala impiannya yang ingin meneruskan kuliah, saya yakin dia ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi namun, ia mempunyai tanggung jawab lain yakni adiknya ini yang harus menginjak bangku SMA. Menafkahi, mengayom, menyayangi dengan tulusnya. Tak ada kakak yang lebih baik di dunia ini selainnya. Semoga keberkahan senantiasa tercurah, senantiasa menaunginya.

Sabtu, 05 Juli 2014

Catatan kecil

Hati ini telah lelah mengejar cinta yang terus berlari, jiwaku tak sanggup terus menerus kau sakiti, air mata sudah mengering untuk selamanya setelah luka dihatiku yang terus menerus kau torehkan.
Kini aku hanya dapat menyimpan cinta ini di dalam kotak yang akan ku kubur dalam-dalam, pada relung hatiku.
Cintaku akan aman di dalam sana, sambil menunggu dirimu menemukannya dan menggalinya lagi.
Mungkin tidak akan ada yang dapat menemukan cintaku, selain dirimu, karena hanya kamu yang mengetahui rahasia menuju kesana.

Sebuah catatan pada tanggal 2 Januari 2011, kegalauan masa remaja jaman SMA. Mungkin itu cinta monyet yang tak beralasan, nyatanya kini bahagia itu datang meski bukan dari "kamu" yang ditujukan pada catatan tsb.