Terkadang apa yang kita ucapkan tak sama dengan apa yang kita rasakan, namun nada selalu menyelipkan jawaban.
Kamis, 07 Agustus 2014
Bapa...
Jodo saha nu apal?
Sajak jelema awam
Aya Ahmad Bakri sajeroeun Ua Haji Dulhamid jeung Ronggeng Sajajagat
Selasa, 15 Juli 2014
Ramadhan ini
Allohumma sholiala sayyidina muhammadinil fatih limaa ughliqo walkhootimi limaa sabaqonaa syiril haqqi bil haqqi wal hadi illa syirotikal mustaqiim, wa allaa allihi haqqo qodrihi wamikdaarihil adziim.
Semoga Allah senantiasa membukakan semua pintu tentang kebaikan. Mencucurkan kasih sayang-Nya. Menyelimuti kita dari segala marabahaya. Dalam kesempatan, setiap helaan nafas penuh harap ditaburi keberkahan-Nya, dipayungi ridho-Nya di bulan nan suci mulia, bulan yang ditunggu-tunggu, bulan yang lebih baik dari seribu bulan, yakni Bulan Ramadhan yang merupakan momentum peningkatan kebaikan bagi
orang-orang yang bertaqwa dan ladang amal bagi orang-orang
shaleh, yang memanfaatkan kesempatan sekecil apapun itu bernafas, terus menerus memperbaiki diri setiap harinya. Menjadi pribadi yang tak ingin menyia-nyiakan waktu sedetikpun untuk mencapai surga-Mu.
Bulan Ramadhan dibagi tiga fase: 1) Fase
pertama, sepuluh hari awal Ramadhan sebagai fase rahmat, 2) Fase kedua sepuluh di tengahnya sebagai fase maghfirah dan 3) Fase ketiga sepuluh akhirnya sebagai fase pembebasan dari api neraka. Sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat
Salman Al Farisi: "Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat,
pertengahannya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”
Dari ummul mukminin, Aisyah r.a menceritakan tentang kondisi Nabi
Muhammad SAW, ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan:
"Beliau jika memasuki sepuluh hari terkahir Ramadhan, mengencangkan
ikat pinggang, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya."
Karena sepuluh terkahir merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada
penutupannnya atau akhirnya. Rasulullah saw. berdo’a:
“Ya Allah, jadikan sebaik-baik umurku adalah penghujungnya. Dan jadikan sebaik-baik amalku adalah pamungkasnya. Dan jadikan sebaik-baik hari-hariku adalah hari di mana saya berjumpa dengan-Mu Kelak."
Selasa, 08 Juli 2014
Tak harus menerima apa adanya.
Orang yang kita sukai suatu saat akan meninggalkan kita demi orang yang dia sayangi, orang yang kita sayangi pun suatu saat akan pergi untuk orang yang dia cintai. Namun jangan salah, dari suka bisa timbul sayang yang menciptakan kenyamanan hingga tumbuhlah cinta. Maka, selalu lah kita jaga mahligai cinta, siramlah agar ia tumbuh subur dalam hati ini jangan pernah sedikitpun kita nodai jagalah dari hama-hama pengganggu dan perusak. Jangan lengah!
Kita tak harus melulu menerima dia orang yang kita cinta apa adanya, tidak. Jika ada yang kita tak sukai dari sikap dia yang negatif apa kita harus menerimanya dengan apa adanya dia? Kita boleh merubahnya sedikit menjadi lebih baik. Menjadi apa yang kita suka. Itu tak salah bagi saya, asalkan tetap dalam koridor agama, negara dan budaya.
Minggu, 06 Juli 2014
Orang ketiga itu...
Apapun itu, sakit dan bahagia hanya untuk dikenang.
pembawa kabar baik
Tak dapat ku bedakan antara bahagia dan terluka, entah apalah yang ku rasakan?
Bahagia ku dengan ini dibalik terlukanya aku karena itu, semua alur telah bergaris pasti setiap cerita akan berakhir patri.
Memang, memang sulit tuk membuka pintu hati yang nyaris lapuk termakan kegalauan masa.
Saat itu, ketika semua rasa berlalu lalang tanpa rambu, satu peluit memperingatkan ku membangunkan ku lantas menyebrangkan ku pada lajur yang lebih baik, menyelamatkan dan memberikan kenyamanan.
Dia mengetuk pintu yang kasat oleh sesuatu, dangan gemetarnya gulana ku coba membuka meski tetap dalam diamnya.
Namun kini seolah ingin ku berteriak dalam bisuku, ingin ku meraba walau sempat ku mati rasa, ingin ku menatap meski jarak pandang buram.
Aku gapai dalam hati yang sejujurnya masih terkulai.
Ingin aku bisikan aku cinta kamu dalam bisingnya kehidupan.
Suatu kenyataan.
Malaikat pun meng-amin-kan do'anya
Sabtu, 05 Juli 2014
Catatan kecil
Kini aku hanya dapat menyimpan cinta ini di dalam kotak yang akan ku kubur dalam-dalam, pada relung hatiku.
Cintaku akan aman di dalam sana, sambil menunggu dirimu menemukannya dan menggalinya lagi.
Mungkin tidak akan ada yang dapat menemukan cintaku, selain dirimu, karena hanya kamu yang mengetahui rahasia menuju kesana.
Sebuah catatan pada tanggal 2 Januari 2011, kegalauan masa remaja jaman SMA. Mungkin itu cinta monyet yang tak beralasan, nyatanya kini bahagia itu datang meski bukan dari "kamu" yang ditujukan pada catatan tsb.